Senin, 20 Mei 2024

     MERAUP RUPIAH DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)

    Dengan perkembangan kemajuan teknologi saat ini, seseorang atau kelompok dituntut untuk bisa
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu potensi unggulan yang ada disekitar wilayah tempat mereka tinggal. hal ini penting untuk menggali potensi yang ada disekitar lingkungan untuk dapat dikelola dengan bijak dan kreatif.
    Salah satunya yang telah dilakukan pada KTH Wana Harapan desa Mantren Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. KTH ini lebih kurang 3 tahun yang lalu, mulai mencoba mengolah kotoran hewan (Kohe) ternak kambing yang biasanya hanya digunakan sebagai pupuk dasar atau kompos diproses menjadi salah satu produk unggulan yang ada di wilayah desa Mantren kecamatan punung yaitu pupuk bokhasi kotoran hewan (Kohe) dimana saat ini mulai eksis dan dilirik oleh kelompok atau perorangan buat digunakan sebagai pupuk organik yang mempunyai kualitas yang tidak kalah dibandingkan dengan pupuk organik yang ada di kios-kios pertanian atau toko-toko pertanian.

                                                Pupuk Bokhasi kotoran hewan (Kohe)
  
                                                   
                Bahan-bahan yang disiapkan :
    - Srintil (kotoran hewan) kambing yang telah diselep (dihaluskan)
        
    
        - Disiapkan Em4
        - Molase (tetes tebu)
        - Kapur gamping/tohor
        - Garam secukupnya
        - Belerang yang sudah dihaluskan
        - Mol (pupuk cair) dari hasil fermentasi

           Alat yang diperlukan :
        - Timba/ember
        - Air
        - Gembor/Handsprayer
        - Gayung
        - Terpal 
                                    Proses Pembuatannya :

        Larutkan molase/tetes tebu kedalam timba yang berisi air, aduk terus sampai tetes tebu benar-benar larut campur dengan air, selajutnya tuangkan Em4 kedalam timba yang berisi larutan molase dan aduk sampai merata selanjutnya tutup timba dengan kain atau tutup panci dan biarkan selama 1 hari untuk mengaktifkan mikroba.
        Selanjutnya Campurlah kotoran hewan yang sudah dihaluskan dengan kapur tohor, garam, belerang dan Mol(pupuk cair) sampai rata.
                                    
                                  Semua bahan-bahan dicampur dan diaduk-aduk sampai merata

    Selanjutnya siram atau semprot kotoran hewan yang sudah tercampur bahan-bahan dengan larutan Em4 sampai benar-benar merata kalau perlu dibolak-balikan hingga kotoran hewan tersebut tersemprot dengan larutan Em4, hal ini penting untuk diperhatikan agar proses terjadinya fermentasi dapat berlangsung dengan maksimal.

                                                      Selesai penyemprotan larutan Em4
                                               selanjutnya persiapan penutupan dg. terpal
    
Perlakuan selanjutnya setelah kotoran hewan(Kohe) ditutupi dengan terpal, dibiarkan selama lebih kurang 2 bulan, agar proses terjadinya fermentasi berjalan dengan sempurna.

                                             Penutupan terpal pada pupuk kohe selama lebih 
                                                                    kurang 2 bulan
    
    Setelah melalui proses fermentasi selama 2 bulan kemudian pupuk bokhasi (Kohe) dilakukan pengepakan kedalam zak dan siap untuk diedarkan.

                                           Pupuk bokhasi (Kohe) siap kirim pada konsumen                                                                                   
Antar kiriman pupuk pada konsumen

                                                              Selamat Jalan dan Sukses

Disusun :
Tri iswinanto, SP




     
    









                                                             

Jumat, 01 Maret 2024

             PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN PENANAMAN BIBIT BUAH-BUAHAN

    Mengingat luas lahan pekarangan semakin tahun semakin berkurang, hal ini disebabkan kebutuhan perumahan yang semakin bertambah, mengakibatkan kondisi lingkungan yang kurang sehat dan meningkatnya suhu udara yang bertambah panas, karena banyak tanaman kayu-kayuan disekitar pekarangan mulai ditebang. Dalam kondisi demikian perlunya dilakukan tindakan yang tepat guna mengantisipasi terjadinya tingkat polusi udara dan peningkatan suhu udara dengan alternatif penanaman bibit buah-buahan disekitar lahan pekarangan.

          PERSIAPAN AWAL

    Untuk menyadarkan warga masyarakat dalam kepeduliannya menjaga kenyamanan dan keindahan lingkungan pekarangan, perlu dilakukan konsultasi dan koordinasi bersama beberapa pihak agar tercipta kesepahaman dalam saling menjaga dan melindungi pekarangan dari polusi udara dan kenyamanan disekitar pekarangan. Setelah dilakukan konsultasi dan koordinasi selanjutnya diadakan pertemuan guna mempersiapkan langkah-langkah apa yang segera dilakukan untuk memberi semangat pada warga agar mereka ikut berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam tercitanya kekompakan menanam bibit produktif.

     Melakukan sosialisasi pada warga tentang rencana penanaman bibit produksi sekitar pekarangan



    Setelah selesai dilakukan sosialisasi tentang rencana penanaman bibit tanaman buah-buahan di lahan pekarangan, tindakan selanjutnya yaitu masyarakat mulai persiapan untuk pembuatan lubang tanaman dan pemberian pupuk organik sebagai pupuk dasar sebelum bibit akan ditanam. Dalam keadaan seperti ini untuk jarak tanamnya disesuaikan dengan situasi lahan yang dimiliki oleh masing-masing warga, yang penting jarak tanam yang dilakukan jangan terlalu dekat tanaman satu dengan yang lainnya, juga jangan sampai terlalu dekat dengan rumah tempat hunian. Hal ini penting mengingat untuk mengantisipasi pertumbuhan tanaman yang terlalu tinggi dan akarnya yang dapat merusak pondasi rumah warga.

        PEMILIHAN BIBIT TANAMAN YANG BAIK DAN SEHAT
    Kondisi bibit sangat menentukan dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman dikelak kemudian hari, karena lebih dari 50% perkembangan dan pertumbuhan tanaman ditentukan dari kondisi bibit.
Oleh sebab itu, pemilihan bibit sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu pertumbuhan tanaman.
Pemilihan bibit tanaman seharusnya sesuai dengan persyaratan teknis al:
    - Bibit tanam harus sehat.
    - Batang bibit sudah berkayu.
    - Tinggi bibit tanaman sekitar 50 Cm.
    - Bebas dari penyakit
    - Bibit tanaman tidak cacat.

                                                        Kondisi bibit yang siap tan 


        Setelah persiapan lahan telah siap baik lubang tanam maupun pemberian pupuk organik sebagai pupuk dasar, maka perlu segera dilakukan penanam bibit tanaman buah-buahan, mengingat kondisi cuaca yang cukup baik untuk penanaman.

                                                            Tanam bibit buah-buahan


        Selanjutnya tinggal dilakukan pemeliharaan secara cermat, baik penyiraman secara rutin, pengamatan tanaman terhadap gangguan hama/penyakit dan penyiangan tanaman dari gulma apabila mulai tumbuh rumput pengganggu tanaman dan pemupukan secara berkala.

        

disusun oleh :
Tri iswinanto, SP

















 

Senin, 30 Oktober 2023

 DAMPAK IKLIM EL NINO TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT PINGGIR HUTAN 

     El Nino adalah fenomena iklim yang ditandai dengan pemanasan suhu permukaan laut secara berkala di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur. 

Iklim El Nino sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan makhluk hidup disuatu daerah/kawasan hal ini dikarenakan suhu udara yang panas akan menyebabkan permukaan tanah terasa panas dan suhu udara juga terasa panas. Akibatnya banyak sumber mata air yang mulai berkurang airnya bahkan mati. Dampak lainya banyak tanaman yang mulai layu, kering, daunnya berguguran sampai banyak tanaman yang mati kekeringan. Aliran air sungai juga banyak yg kering dan akibatnya rerumputan banyak yang mati, hal ini sangat berpengaruh terhadap hewan piaraan kambing, domba, sapi dan lainnya.
Dengan berkurangnya ketersediaan pakan hal ini cukup mengganggu  masyarakat untuk memelihara ternaknya. Akibatnya dengan kesulitan cari pakan ternak dan kalo beli pakan terus menerus akan sangat mempengaruhi perekonomian keluarga. Sehingga untuk mengurangi beban perekonomian keluarga, mau tidak mau satu-satunya solusi adalah dengan menjual ternak piaraan meskipun harus dijual dengan harga yang cukup murah.  

     Dampak Fenomena Iklim El Nino  bagi Masyarakat pinggiran Hutan.
Dengan munculnya perubahan iklim yang cukup signifikan bagi semua makhluk hidup, sangat terasa nyata pengaruh panas yang dirasakan dikala malam hari suhu udara sangat gerah dan disaat siang hari suhu udara terasa panas menyengat, bahkan suhu udara dibeberapa tempat berkisar antara 31 sampai 37,5 derajat celcius.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai permasalahan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat pinggiran hutan, antara lain :
a.Berkurangnya sumber mata air dibeberapa tempat bahkan ada juga sumber mata air yang mati.
b.Aliran air sungai mulai menyusut dan bahkan menjadi kering.
c.Sebagian besar tanaman atau kayu-kayuan mulai berguguran daunnya bahkan layu, kering dan mati.
d.Banyak tanah yang kelihatan gersang dan retak-retak yang berdampak banyak rumput yg. kering dan     mati.
e.Mengalami gagal panen akibat kekeringan.
d.Dengan banyaknya pohon-pohon yang kering beresiko terjadinya kebakaran hutan.

                       Akibat iklim El Nino  Tampak tanaman mulai kering dan tanah gersang
                    

   Dampak El Nino bagi perekonomian masyarakat pinggir Hutan
*Hasil panen mengalami kegagalan imbasnya petani harus mencari kegiatan atau usaha lain guna
  mencukupi kebutuhan keluarga.
*Dengan kondisi tanah yang kering yang mengakibatkan rumput dan hijauan pakan ternak mulai sulit      untuk dicari, dampaknya banyak ternak yang kurus karena kurang pakan, atau petani mengeluarkan       biaya tambahan guna membeli pakan ternak dan ini cukup mempengaruhi keuangan keluarga.
*Bahkan untuk mempertahankan hidup, tidak jarang petani harus menjual ternak walaupun dengan       harga jual yang cukup murah.
*Tetapi ada juga mereka harus menjual perhiasan satu-satunya harta simpanan meskipun perhiasan itu      milik anak satu-satunya untuk membayar pendidikan atau kesehatan atau juga kegiatan sosial lainnya.
*Namun juga ada masyarakat yang menjual tanaman kayu-kayuan untuk memenuhi kebutuhan         keluarga meskipun pohon kayu yang dijual sebenarnya masih kurang layak.

      Dampak El Nino bagi  kawasan hutan                 
 *Dengan kondisi suhu udara yang cukup panas akan berdampak terhadap banyaknya tegakan tanaman    yang mulai layu, kering, daun-daun banyak yang rontok. Daun-daun yang rontok akan menjadi            tumpukan sampah kering dan ini sangat beresiko terhadap kebakaran hutan.
 *Akibat lain dengan banyaknya pohon-pohon yang layu juga sangat beresiko dengan berkurangnya          sumber-sumber mata air yang akhirnya sangat mengganggu ketersediaan air minum bagi masyarakat    sekitar kawasan hutan.
       
                        Dampak El Nino telaga mulai mengalami kekeringan.
            

                       Sumber mata air juga terdampak mengalami kekeringan
           

                            Dampak El Nino juga berakibat kebakaran hutan
          

                      Dampak lain dari iklim El Nino terjadinya krisis air bersih 
            
    

    Kesimpulannya;
 - Guna mengantisipasi terjadinya iklim El Nino dikemudian hari, maka dianjurkan masyarakat mau           melaksanakan kegiatan menjaga hutan dengan mau dan sanggup melakukan gerakan penanaman            tanaman disekitar kawasan hutan.
 - Masyarakat harus ikut menjaga kelestarian hutan guna meminimalisir adanya bencana kebakaran            hutan.
 - Memberi kesadaran bagi masyarakat pinggiran hutan untuk tidak menebang kayu apapun dengan             sembarangan
 -  Dengan semboyan masyarakat ikut melindungi dan menjaga kawasan sekitar hutan, maka diharapkan
    masyarakat ikut bertanggungjawab dan mengamankan kawasan hutan
                                                                    

                                                           Disusun Oleh ;

                                                          Tri iswinanto, SP.
                                






Rabu, 23 Agustus 2023

 MENGANTISIPASI LAYU PADA TANAMAN
BUAH-BUAHAN KARENA MUSIM KEMARAU
       PENDAHULUAN
    Seiring memasuki musim kemarau, banyak hal yang  menjadi tantangan dan pekerjaan kita dalam menjaga tanaman buah-buahan agar bisa bertahan hidup dan bahkan bisa mengarah pada pertumbuhan generatif (berbunga dan berbuah). Sehingga akan diperoleh suatu produksi/hasil yang dapat memberi nilai tambah bagi pendapatan keluarga. 
      Memang hal ini tidak gampang dilakukan mengingat air merupakan kebutuhan yang vital bagi semua makhluk hidup. maka dari itu tindakan apa yang harus kita lakukan  guna menjaga agar tanaman buah-buahan dapat bertahan hidup walau kekurangan air bahkan sama sekali tidak ada air. 

       PEMELIHARAAN TANAMAN
     Untuk mengantisipasi agar tanaman yang kita tanam bisa terhindar dari layu akibat kekeringan atau kekurangan air, maka perlu kita lakukan penanganan secara sungguh-sungguh antara lain:

    1. Pemangkasan cabang tanaman.
Pemangkasan cabang dilakukan dengan maksud:
- Mengurangi cabang-cabang tanaman yang kurang produktif sehingga nutrisi makanan bagi tanaman dapat dialihkan untuk merangsang pertumbuhan generatif.
- Mengurangi penguapan air yang keluar lewat cabang dan daun sehingga dengan demikian kebutuhan air bagi tanaman dapat dioptimalkan bagi kehidupan tanaman itu sendiri.
                            

                                                        Pemangkasan cabang yang kurang
                                       produktif bisa mengurangi penguapan air pd. tanaman.

    2. Pemberian seresah/mulching dibawah batang tanaman.
Pemberian mulching pada pangkal pohon bertujuan untuk mengurangi penguapan air dalam tanah.
Hal ini penting mengingat penguapan air dalam tanah cepat menguap karena suhu udara yang cukup panas, sehingga lambat laun berdampak terhadap penguapan air dalam tanah melalui rongga tanah, sehingga dengan adanya penguapan air tanah berdampak terhadap kondisi tanaman yang mulai layu.
Ada manfaat lain dari pemberian mulching/seresah pada pangkal tanaman yaitu mulching yang dari seresah lambat laun akan bermanfaat sebagai pupuk hijau atau kompos organik. Hal ini dimungkinkan karena daun-daunan yang awalnya berfungsi sebagai mulsa lama kelamaan akan mengalami pelapukan dan hancur dan sekaligus juga berguna sebagai pupuk hijau.

                                        Pemberian mulsa pada bawah tegakan dapat menjaga
                                        kelembaban tanah sekaligus juga sebagai pupuk hijau
  
      3. Ada juga perlakuan pada tanaman untuk menjaga kekeringan dimusim kemarau yaitu : dengan pemberian bumbung bambu yg bawahnya sedikit dipecah dan bumbung tsb. dikasih air kalo ditempat itu dimungkinkan ada air. kemudian air dimasukan dalam bumbung sehingga air keluar dgn. menetes secara rutin selama kurang lebih 1 jam atau lebih, sehingga tanaman tersebut memperoleh air secara cukup walau itu hanya tetesan air dalam bumbung bambu.

Perlakuan-perlakuan tersebut kalau diterapkan dengan tekun dimusim kemarau, tentulah akan ada manfaat dalam pemeliharaan pohon buah-buahan. Sehingga diharapkan nantinya pertumbuhan tanaman kayu-kayuan atau buah-buahan dapat berjalan dengan baik.
Sering kali masih ada orang yang kurang begitu peduli terhadap perawatan/pemeliharaan tanaman buah
buahan atau tanaman kayu-kayuan. Memang kalau diperhatikan perlakuan tersebut masih ada sebagian para petani yang merasa berat untuk melakukan tindakan pencegahan seperti yang diatas. Tetapi sesungguhnya kalau diperhatikan dengan cermat sesungguhnya perilaku pemeliharaan yang dilakukan seperti topik yang diatas, tentu tidak berat tinggal kita orangnya mau melakukan atau tidak.

                        Tanaman buah-buahan yang telah dilakukan pemeliharaan secara teratur 
                        sehingga tanaman masih tetap segar walau cuaca cukup kering dan panas.

                                                                                        
                                                                                
                                                                            disusun oleh:
                                                                          Tri iswinanto,SP   

                                                                        




                                                                                    

                                                    
                                            
 



Senin, 17 April 2023

             FERMENTASI PUPUK ORGANIK DARI  KOTORAN                                                 HEWAN (KOHE)

    PENDAHULUAN
Untuk menunjang keberhasilan dalam bidang Kehutanan adalah tingkat kesadaran masyarakat untuk peduli mengelola lahan dan tanaman agar kelak akan diperoleh suatu produk hasil hutan yang lebih optimal, salah satu usaha guna menjaga kestabilan ekosistem yang ada di lingkungan sekitarnya salah satunya dengan adanya penanaman pohon pada lahan marginal atau lahan yang berpotensi terjadinya erosi lahan karena jumlah tegakan masih tambahkan dengan cara adanya gerakan penanaman tanaman kayu kayuan atau tanaman buah-buahan.
Tolak ukur dalam suatu keberhasilan program penghijauan adalah adanya tingkat kerapatan tegakan yang ada dilahan hutan rakyat cukup baik.
Untuk memperoleh tanaman bertumbuh dengan baik, tidak terlepas dari mulai persiapan lahan, penanaman tanaman kayu-kayuan dan pemeliharaan tanaman itu sendiri. Salah satu cara untuk mendapat-kan pertumbuhan tanaman kayu adalah dengan menggunakan pupuk, sebab tanpa pemberian pupuk pada tanaman akan mengganggu dalam pertumbuhan tanaman tersebut. Pemberian pupuk organik dari kotoran hewan adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan tanaman yang baik.

    CARA FERMENTASI PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)
Pupuk organik Kohe merupakan salah satu alternatif penggunaan pupuk yang bijak, karena murah harganya, mudah membuatnya dan tidak merusak lahan yang disebabkan tanpa penggunaan bahan kimia. 
    Bahan- bahan yang perlu disiapkan :
            * Kotoran kambing / Srintil.
    
                

            * EM4
                    

            * Tetes Tebu / Molase
        
            * Kapur Gamping / Tohor
                
            * Air.
            * katul/Dedak
Peralatan yang digunakan
            * Ember/Bak
            * Terpal/zak plastik
            * Gembor
            * Ciduk/Gayung
            * Cangkul / Sekop

  Cara Pembuatan Fermentasi Pupuk Kohe
- Aktifkan dahulu mikroba (EM4) 
 Caranya : siapkan ember lalu isi dengan air sebanyak 10 lt. masukan tetes tebu (Molase) 100 cc     kedalam ember yang berisi air lalu aduk sampai molasebenar-benar larut, selanjutnya tuangka EM4     sebanyak 100 cc kemudian aduk sampai merata lalu diamkan sekitar 2atau 3 hari sehingga mikroba     tersebut  mulai aktif dan siap digunakan.
- Hamparkan terpal/zak plastik sebagai alas dalam proses fermentasi.
- Haluskan srintil kambing bisa dengan ditumbuk atau digiling dengan mesin penggiling tepung.
- Selanjutnya srintil kambing yang sudah halus ditaburkan diatas terpal/zak plastik dan diratakan         setebal kurang lebih 10 cm. lalu taburkan kapur tohor diatas srintil kambing sampai rata benar,       berikutnya  tabur katul diatas kapur gamping  diaduk-aduk sampai benar-benar tercampur sampai       merata.
-Sirami dengan gembor yang berisi larutan Em4 pada adonan kotoran / srintil sampai benar-benar rata     dan jangan terlalu becek. Saat penyiraman dibarengi dengan dibalik bagian bawah kotoran keatas     demikian sebaliknya.    
-Setelah adonan sudah tercampur dengan rata selanjutnya tutup dengan zak plastik/terpal sampai     benar-benar rapat. setelah 3 hari dicek suhu dalam terpal kalau suhu benar-benar panas pupuk bagian     bawah dibalik ke atas demikian juga yang atas dibalik kebawah agar proses fermentasi bisa berjalan     baik. dan biarkan kembali sampai hari 14 dan proses fermentasi pupuk kohe siap digunakan.
            
                                Persiapan pembuatan fermentasi pupuk organik kohe
                                   

                                            Proses fermentasi pupuk organik Kohe
                                    
                                            Penyiraman dengan larutan EM4.
                                     



                                                                       Disusun oleh :
                                                                 TRI ISWINANTO, SP
            







    




Jumat, 16 Desember 2022

            PENGANEKARAGAMAN PEKARANGAN DENGAN BIBIT TANAMAN PRODUKTIF.

Dengan bertambahnya perumahan masyarakat, maka luas areal lahan produktif mulai dari tahun ke tahun semakin berkurang. Hal ini berimbas pada lahan pekarangan yang jumlahnya semakin bertambah (Kuantitatif) tetapi luas areal pekarangan yang dimiliki pada setiap orang semakin sempit, tetapi tuntutan kebutuhan hidup semakin bertambah. Kondisi seperti ini sangat rawan untuk menimbulkan angka kemiskinan atau kejahatan. Oleh sebab itu perlu adanya solusi yang dapat memecahkan masalah yang tengah dihadapi oleh kebanyakan masyarakat yaitu menciptakan peluang usaha yang dapat memberi nilai tambah bagi pendapatan keluarga, yaitu pemanfaatan lahan pekarangan dengan Penganekaragaman tanaman produktif yang diharapkan akan memberi nilai tambah bagi ekonomi warga.

Ada bermacam-macam bibit tanaman Produktif yang cocok untuk ditanam di lahan pekarangan,

1. Bibit Jeruk Pamelo



2. Bibit Matoa          
                                                  
3. Bibit Alpokat
                                                                                    

PENATAAN PENANAMAN BIBIT PRODUKTIF
   Untuk penanaman bibit yang perakarannya panjang dan pertumbuhan batang tinggi seyogyanya ditanam jauh dari rumah pemukiman, hal ini dikandung maksud untuk mengurangi resiko perakaran yang dapat merusak pondasi rumah atau mengantisipasi tumbangnya batang tanaman pada rumah.
oleh sebab itu jenis tanaman yang ditanam seperti Matoa seyogyanya ditanam pada lahan yang agak jauh dari pemukiman rumah. Sedangkan untuk jenis tanaman jeruk Pamelo dan Alpokat dapat ditanam pada lahan pekarangan yang tidak begitu jauh dari rumah.

PERSIAPAN PENANAMAN
     Langkah pertama
Buat lubang tanam terlebih dulu dengan jarak tanam 4m X 5m 
dengan ukuran lubang 40 x 40 cm. Biarkan lubang tanam terkena sinar matahari kurang lebih 2 minggu selanjutnya tanah galian lubang tanam dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk organik lalu tanah yang sudah tercampur dikembalikan kedalam lubang dan biarkan tanah tsb. sampai turun.

                                                                Persiapan lubang tanam

    Langkah kedua
Bibit tanaman produktif mulai ditanam.
Buanglah polibag atau kantong plastik yang masih melekat pada media perakaran lalu masukkan bibit tersebut kedalam lubang tanaman dan tutup dengan tanah yang sudah bercampur dengan pupuk kompos, tanah sedikit ditekan biar agak padat, lalu berilah ajir sebagai penyangga batang bibit tanaman dan ikatkan batang tanaman dengan ajir untuk mengantisipasi bibit patah/rusak.
                                                                                          
                                                            Penanaman bibit buah-buahan

     Langkah Ketiga
Sirami bibit tersebut dengan air agar jangan mengalami kekeringan atau bisa juga diberi seresah sebagai penutup tanah, untuk mengurangi penguapan air tanah pada musim kemarau.

PEMELIHARAAN TANAMAN
    Untuk mengantisipasi adanya gangguan pada tanaman, sangat perlu dilakukan pengamatan minimal setiap 2 atau 3 hari sekali. Dikandung maksud untuk mendeteksi lebih awal bila adanya gejala serangan hama atau penyakit, perlunya dilakukan pemupukan NPK dan atau perlu tidaknya dilakukan pemangkasan cabang yang tidak produktif.

Ada beberapa kelebihan menanam bibit tanaman produktif di lahan pekarangan :
- Mudah dalam pengawasan tanaman 
- Cepat dilakukan penanganannya bila terjadi gangguan/kerusakan
- Lebih efektif dalam mengantisipasi/mencegah gangguan hama/penyakit
- Lebih efektif dalam pemeliharaannya.
- Lebih aman bila ada gangguan yang lainnya
- Bila sudah mulai berbuah, lebih mudah dalam pemetikan buah (Mudah dari Jangkauan)
- Lebih aman dari pencurian.

Ada beberapa kelemahannya :
- Jumlah bibit tanaman yang ditanam sangat terbatas.
- Karena dekat rumah kadang ada rasa kuatir dari tetangga tentang dampak yang tidak                             dikehendaki misal cabang patah atau batang roboh.
- Bila akan menambah bangunan baru akhirnya tanaman yang sudah berproduksi terkena imbas
  penebangan.

                                                      Produksi buah alpokat di pekarangan
                                                             Produksi buah jeruk pamelo

                                                                    Disusun oleh :
                                                                   Tri iswinanto, SP.


 
            
                                      
                











      MERAUP RUPIAH DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)     Dengan perkembangan kemajuan teknologi saat ini, seseorang atau kelompok dituntut untuk bi...