FERMENTASI PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)
PENDAHULUAN
Untuk menunjang keberhasilan dalam bidang Kehutanan adalah tingkat kesadaran masyarakat untuk peduli mengelola lahan dan tanaman agar kelak akan diperoleh suatu produk hasil hutan yang lebih optimal, salah satu usaha guna menjaga kestabilan ekosistem yang ada di lingkungan sekitarnya salah satunya dengan adanya penanaman pohon pada lahan marginal atau lahan yang berpotensi terjadinya erosi lahan karena jumlah tegakan masih tambahkan dengan cara adanya gerakan penanaman tanaman kayu kayuan atau tanaman buah-buahan.
Tolak ukur dalam suatu keberhasilan program penghijauan adalah adanya tingkat kerapatan tegakan yang ada dilahan hutan rakyat cukup baik.
Untuk memperoleh tanaman bertumbuh dengan baik, tidak terlepas dari mulai persiapan lahan, penanaman tanaman kayu-kayuan dan pemeliharaan tanaman itu sendiri. Salah satu cara untuk mendapat-kan pertumbuhan tanaman kayu adalah dengan menggunakan pupuk, sebab tanpa pemberian pupuk pada tanaman akan mengganggu dalam pertumbuhan tanaman tersebut. Pemberian pupuk organik dari kotoran hewan adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan tanaman yang baik.
CARA FERMENTASI PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)
Pupuk organik Kohe merupakan salah satu alternatif penggunaan pupuk yang bijak, karena murah harganya, mudah membuatnya dan tidak merusak lahan yang disebabkan tanpa penggunaan bahan kimia.
Bahan- bahan yang perlu disiapkan :
* Kotoran kambing / Srintil.
* EM4
* Tetes Tebu / Molase
* Kapur Gamping / Tohor
* Air.
* katul/Dedak
Peralatan yang digunakan
* Ember/Bak
* Terpal/zak plastik
* Gembor
* Ciduk/Gayung
* Cangkul / Sekop
Cara Pembuatan Fermentasi Pupuk Kohe
- Aktifkan dahulu mikroba (EM4)
Caranya : siapkan ember lalu isi dengan air sebanyak 10 lt. masukan tetes tebu (Molase) 100 cc kedalam ember yang berisi air lalu aduk sampai molasebenar-benar larut, selanjutnya tuangka EM4 sebanyak 100 cc kemudian aduk sampai merata lalu diamkan sekitar 2atau 3 hari sehingga mikroba tersebut mulai aktif dan siap digunakan.
- Hamparkan terpal/zak plastik sebagai alas dalam proses fermentasi.
- Haluskan srintil kambing bisa dengan ditumbuk atau digiling dengan mesin penggiling tepung.
- Selanjutnya srintil kambing yang sudah halus ditaburkan diatas terpal/zak plastik dan diratakan setebal kurang lebih 10 cm. lalu taburkan kapur tohor diatas srintil kambing sampai rata benar, berikutnya tabur katul diatas kapur gamping diaduk-aduk sampai benar-benar tercampur sampai merata.
-Sirami dengan gembor yang berisi larutan Em4 pada adonan kotoran / srintil sampai benar-benar rata dan jangan terlalu becek. Saat penyiraman dibarengi dengan dibalik bagian bawah kotoran keatas demikian sebaliknya.
-Setelah adonan sudah tercampur dengan rata selanjutnya tutup dengan zak plastik/terpal sampai benar-benar rapat. setelah 3 hari dicek suhu dalam terpal kalau suhu benar-benar panas pupuk bagian bawah dibalik ke atas demikian juga yang atas dibalik kebawah agar proses fermentasi bisa berjalan baik. dan biarkan kembali sampai hari 14 dan proses fermentasi pupuk kohe siap digunakan.
Persiapan pembuatan fermentasi pupuk organik kohe
Proses fermentasi pupuk organik Kohe
Penyiraman dengan larutan EM4.
Disusun oleh :
TRI ISWINANTO, SP