MERAUP RUPIAH DARI KOTORAN HEWAN (KOHE)
Dengan perkembangan kemajuan teknologi saat ini, seseorang atau kelompok dituntut untuk bisa
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu potensi unggulan yang ada disekitar wilayah tempat mereka tinggal. hal ini penting untuk menggali potensi yang ada disekitar lingkungan untuk dapat dikelola dengan bijak dan kreatif.
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu potensi unggulan yang ada disekitar wilayah tempat mereka tinggal. hal ini penting untuk menggali potensi yang ada disekitar lingkungan untuk dapat dikelola dengan bijak dan kreatif.
Salah satunya yang telah dilakukan pada KTH Wana Harapan desa Mantren Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. KTH ini lebih kurang 3 tahun yang lalu, mulai mencoba mengolah kotoran hewan (Kohe) ternak kambing yang biasanya hanya digunakan sebagai pupuk dasar atau kompos diproses menjadi salah satu produk unggulan yang ada di wilayah desa Mantren kecamatan punung yaitu pupuk bokhasi kotoran hewan (Kohe) dimana saat ini mulai eksis dan dilirik oleh kelompok atau perorangan buat digunakan sebagai pupuk organik yang mempunyai kualitas yang tidak kalah dibandingkan dengan pupuk organik yang ada di kios-kios pertanian atau toko-toko pertanian.
Pupuk Bokhasi kotoran hewan (Kohe)
Bahan-bahan yang disiapkan :
- Srintil (kotoran hewan) kambing yang telah diselep (dihaluskan)
- Disiapkan Em4
- Molase (tetes tebu)
- Kapur gamping/tohor
- Garam secukupnya
- Belerang yang sudah dihaluskan
- Mol (pupuk cair) dari hasil fermentasi
- Mol (pupuk cair) dari hasil fermentasi
Alat yang diperlukan :
- Timba/ember
- Air
- Gembor/Handsprayer
- Gayung
- Terpal
Proses Pembuatannya :
Larutkan molase/tetes tebu kedalam timba yang berisi air, aduk terus sampai tetes tebu benar-benar larut campur dengan air, selajutnya tuangkan Em4 kedalam timba yang berisi larutan molase dan aduk sampai merata selanjutnya tutup timba dengan kain atau tutup panci dan biarkan selama 1 hari untuk mengaktifkan mikroba.
Selanjutnya Campurlah kotoran hewan yang sudah dihaluskan dengan kapur tohor, garam, belerang dan Mol(pupuk cair) sampai rata.
Semua bahan-bahan dicampur dan diaduk-aduk sampai merata
Selesai penyemprotan larutan Em4
selanjutnya persiapan penutupan dg. terpal
Perlakuan selanjutnya setelah kotoran hewan(Kohe) ditutupi dengan terpal, dibiarkan selama lebih kurang 2 bulan, agar proses terjadinya fermentasi berjalan dengan sempurna.
Penutupan terpal pada pupuk kohe selama lebih
Setelah melalui proses fermentasi selama 2 bulan kemudian pupuk bokhasi (Kohe) dilakukan pengepakan kedalam zak dan siap untuk diedarkan.
Antar kiriman pupuk pada konsumen