PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNGKEGIATAN PENGHIJAUAN LINGKUNGAN (FOLU NET SINK)
Untuk menyukseskan program kegiatan Folu Net Sink adalah keadaan ketika sektor lahan dan hutan menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskan.
Apa itu folu di indonesia?
Tujuan: Koalisi Pangan dan tata guna lahan (Folu) merupakan inisiatif global yang berupaya bekerja sama dengan para mitra untuk mengubah sistem pangan dan tata guna lahan dunia.
Mengingat kondisi udara yang berada di wilayah negara-negara industri yang sudah tercemar dengan kandungan karbon yang sudah melebihi ambang batas layak tinggal, hal ini sangat mengganggu dan beresiko terhadap pernafasan.
Dengan keadaan yang sangat mendesak maka negara-negara industri bersepakat untuk melakukan tindakan dengan membeli oksigen di negara-negara yang masih mempunyai hutan yang cukup luas, hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan oksigen diudara.
Guna melestarikan hutan agar tetap lestari maka ada beberapa cara antara
lain dengan melakukan gerakan penanaman lahan dengan berbagai jenis tanaman.
salah satu upaya untuk menjaga kelestarian alam dengan program penghijauan
lingkungan.
Program Penghijauan Lingkungan merupakan salah satu kegiatan penanaman tanaman di sekitar pekarangan dan lahan konservasi, hal ini sangat mudah dilakukan dan diterapkan oleh masyarakat.
Persiapan awal dalam kegiatan Penghijauan lingkungan yakni:
* Persiapan lahan.
* Ketersediaan bibit tanaman
* Penggunaan pupuk Organik
Pupuk Organik merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk memperoleh tingkat keberhasilan penghijauan lingkungan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
- Persiapan tempat
Tempat untuk pembuatan pupuk organik penting untuk dipersiapkan
agar dalam proses pembuatannya dapat berjalan dengan baik.
- Peralatan yang dibutuhkan
Sak/terpal sebagai alas atau penutup pupuk.
Timba/Ember
Gembor/Handsprayer
Cangkul/Sekop
Termometer/alat pengukur suhu
- Bahan yang dibutuhkan
EM4, tetes tebu, katul, air, kapur gamping dan Kohe (kotoran Hewan)
garam.
Proses pembuatan pupuk organik.
Persiapan bahan dan peralatan
cara mencampur Em4, Molase dan air
kedalam timba
Pencampuran Em4, Molase dan air
diaduk secara merata didalam timba
proses pencampuran media: kohe, kapur
gamping, katul, garam
Proses pencampuran bahan-bahan dan EM4
yang sudah dilarutkan.
Seluruh bahan-bahan yang sudah tercampur secara merata
baik kohe, katul, kapur gamping, garam selanjutnya disiram
sampai merata dengan larutan EM4 yang sudah diaktifkan.
Setelah semua bahan sudah dicampur sampai merata selanjutnya
mulai ditutup dibagian atas dengan terpal atau sak sampai tertutup rapat
dan jangan lupa masukan alat pengkur suhu/termometer kedaam
terpal, lalu biarkan selama 3 hari dan cek termometer apakah suhu
dalam terpal cukup panas, apabila suhu dalam termal sudah men-
pai 50 derajat celcius maka pupuk organik dalam terpal dibongkar
dan selanjutnya dibolak-balik sambil diaduk agar pupuk bagian
atas beralih kebawah dan sebaliknya, lalu ditutup kembali.
demikian perlakuan ini diulang-ulang selama kurang lebih 2 bulan.
dan apabila suhu dalam terpal selalu terjaga suhunya maka bisa
dipastikan proses pmbuatan pupuk organik akan berhasil.
disusun oleh:
Tri iswinanto, SP